Friday, May 28, 2021
Sunday, May 23, 2021
Langit indah yang bermimpi
Langit indah yang bermimpi dunia tanpa tangisan. Dunia tanpa peperangan yang panjang. Dunia yang tiada lagi mengenal peperangan. Langit indah yang bermimpi yang merindu akan satu jiwa yang benar-benar merdeka. Dan bukan dunia yang kejam.
Langit indah yang bermimpi, pelik, tiga ratus jiwa jiwa muda menuntut janji janji untuk mereka. Syurga yang dijanji beratus tahun lamanya. Setelah hidup menderita di neraka dunia.
Wahai anak kecil, barangkali apa adu mu pada Tuhan.
Friday, May 21, 2021
Mengenal Laila
Mungkin kita kenal terlalu seketika dalam kancah dunia yang mendebar. Di tengah tengah kota Parsi lama ditepi puing puing Al Hamra. Berlari bersama bunyi dan memandang bersama sama segaris cahaya suria, disaat semua masih aman dan dunia masih indah.
Mendung awan yang berlalu di masa itu tidak semendung awan masa ini. Memang aku menyaksikan kecantikan dan keindahan mu ditengah tengah kota Parsi, ketika segala rasa dan cinta padamu, memutik.
Kota Al Hamra menjadi saksi bagaimana sebuah keagungan jiwa dan cinta menjadi rasa.
Sunday, May 16, 2021
Sebaris Pelangi
Tuhan sebaris pelangi yang Kau janjikan, mana.
Tuhan, segulung awan putih yang Kau janjikan, mana.
Dimana secalit cahaya yang dijanjikan dalam kalam terindah, disebut sejuta kali, mana.
Tuhan antara dua, dan antara satu, mana.
Terpuruk lagi di ceruk ceruk dinding jiwa yang gelap gelita dalam sudut-sudut yang kecil, mana.
Tuhan salahkah aku yang bertanya. Dalam segenap derita dan gelita yang dirasa, kosong mengharap jiwa ini menjiwa menjadi sesuatu. Salahkah aku Tuhan yang senantiasa ingin kembali menagih usia. Dalam sepi sepi umur yang panjang ini, yang telah habis dirundung derita.
Salahkah aku yang bertanya. Tuhan salahkah aku yang bertanya.
Monday, May 3, 2021
Stanza sang malaikat
Hari esok yang akan mendatang tidak lagi seperti hari hari yang berlalu, dalam dakapan yang hangat dan berselindung. Di hari itu akan ada malaikat datang menyelamat jiwa jiwa yang sunyi dan kosong, dari segala harapan, hidup untuk hari itu dan bukan hari hari yang telah berlalu.
dan malaikat itu berpuisi stanza duka.
Kau manusia cuma suka berharap hingga lupa untuk BERUSAHA. Selalu menuduh sang bulan kerana kurang cerahnya hingga lupa melihat bintang yang bercahaya. Dalam kekalutan, lupa untuk menghargai. Dan dalam ketenangan, lupa untuk berjuang.
Saturday, May 1, 2021
Buluh dan pelangi
Hidup memerlukan pengorbanan dan dalam pengorbanan memerlukan keikhlasan yang terselit kecil dicelah-celah perit kehidupan. Sepertimana pelangi nan indah, muncul dikala hujan berlalu dengan tibanya mentari yang hangat. Setiap pengorbanan akan membuahkan nikmat kejayaan.
Kau melalui satu fasa kehidupan, yang fasa itu terlalu panjang, hingga kau lupa betapa indahnya berada diatas garis garis kebahagiaan. Perjuangan yang belum tamat ini memerlukan engkau kuat dan berjasa, dalam rumpun rumpun buluh, yang tegaknya karena udara. Belajarlah dari rumpun buluh yang tegaknya bersama, lurus dan tinggi nya berperingkat, kerana itulah yang menguatkan.
Jadilah berguna seperti buluh.