Saturday, April 25, 2020

Darah dan runtuhnya istana Andalus

matinya berkibar di bawah bendera keyakinan.

beri aku sedikit lagi waktu untuk kembali ke Al hambra, berlari memperingati sebuah hidup dibawah raja agung dan saat-saat Roh ini jatuh. Sekembali dari perjuangan kejujuran dan setia yang lemah, Tuhan ampuni kita dan setiap bangsa yang tewas hingga dihentak lantai nya dan diperdengarkan loceng-loceng kufur yang dahulunya bergema laung agung. 

Mana lagi lagu pengkhianat yang kita harus dengar supaya kita sedar akan keruntuhan itu. Sebuah kerajaan agung yang dulunya mengembeling setiap Roh kitab menjadi penguat bangsa kini letih dan terpinga-pinga dalam benua yang ingkar. Tersesat dan lupa akan jati diri sendiri. Atau mungkin kita telah hampir lupus sikap sikap bangsa yang gagah itu.