hari ini cerah seperti biasa, cahaya melitupi awan bejalur-jalur jatuh ke rerumput sawah lama. terbit dari segenap penjuru, limpahan udara baru, sejuk dingin. lembaran semangat baru buat pesawah itu.
10 tahun lalu, jiwa pesawah itu dirobek takdir, ditakir hatinya hingga hancur, tak tercantum lagi. Dari segenap hati itu, wujud tiada lagi rasa belas, pada insan. menjadi syaitan menjadi malaikat, menjadi syaitan yang pemaaf.
Dilembah sawah ini juga, sekujur badan terbaring rebah lesu menatap mentari, dirobek badannya, ditepis batas lumpur air sawah yang dingin, biar aku pergi, sendiri. Merah membasah sebati dalam peluk udara dingin. Malaikat tiada lagi atau bolehkah sekadar rerumput ini menjadi saksi.
Enak menjamah kenangan redup mata membayang nasib. Helah apa ada lagi, untuk dibohongi hati. Supaya tenang dan gembira yang sementara, terang dan benderang, cahaya itu moga ada lagi.