Tuesday, February 20, 2018

kita berani

mungkin kita belum cukup berani untuk hidup sebegini.

sekeping kertas yang putih tidak akan tercorak dengan sendirinya, walaupun kekadang ia akan berkulat dan punya corak sendiri, namun pada zahirnya sehelai kertas putih tidak akan tercorak dengan sendiri jika tidak ada tangan tangan yang rajin mencorak, dengan penuh rasa dan cinta menjadi lukisan indah.

sepotong kayu tidak akan terbakar jika tiada tangan tangan kuat yang memulakan nyalaan api, sehingga ia membakar memberi percikan haba panas yang menghangatkan malam malam yang sungguh dingin di tengah rimba, menghalang segala binatang buas yang ingin membaham jiwa jiwa yang sedang gersang.

begitu juga kita manusia yang telah sekian lama harus senantiasa sesat dalam usaha yang kian hari kian mensia sia. kita hanya perlukan satu percikan api untuk menyalakan jiwa jiwa itu. kita hanya perlukan secalit warna untuk mencorak kertas kertas putih itu, untuk menjadi sesuatu yang memberi erti.

kita harus tetap berani untuk memulakan calitan itu, memulakan percikan api itu supaya nantinya calitan itu bisa menjadi sekeping lukisan yang sangat indah, dan percikan api itu bisa menjadi penyedap malam yang dingin ini.

Mungkin kita hanya perlu sedikit keberanian untuk menyalakan api itu.