Saturday, April 24, 2021

Menunggu hujan

Jangan kau menunggu aku dibawah hujan takkala aku sedang basah dan mentari masih belum tentu akan tiba. Jangan kau menanti aku dibawah mentari terik, sedang basah peluh meniti dibibir kudrat. Jangan kau melihat aku, sedang terbaring kaku, menunggu suasana damai. Kau tahu aku bukan mampu membiarkan kau begitu.

Jangan kau mendengar cerita cerita omong. Tentang indahnya hidup tanpa cita cita. Disaat kau membunuh minda yang usang, dalam peluh penuh kudrat. Kau bebas. Dan kau tahu disana impian kita bersatu. Lembut dan damai.



Wednesday, April 21, 2021

mimpi yang terperangkap

Berlalu seketika dalam medan garis masa yang terlalu luas. Mata terpejam dan minda meronta. Mencari cahaya yang terang. Dalam gelap kita terperangkap dalam ruang masa. asyik kita menghirup nafas hingga lupa dimana ada. dalam perjalanan yang singkat ini.

kitakah itu yang terperangkap dalam mimpi mimpi manusia atau sebenarnya mimpi mimpi kita yang terperangkap. Dijerut dan dibungkus oleh sesuatu. Yang kita tanpa pasti menuduh.

dan kita berlari mengejar masa dalam jerutan itu. Melangkah berat mencari arah tanpa sedikit pun tahu keinginan. apatah lagi keimanan. Dan jerutan itu semakin menjerat hingga nafas kita menjadi sempit. Hidup kita menjadi perit. Namun kita terus melangkah hingga penamat.

Lubuk masa itu terlalu dalam. menjerat jiwa jiwa yang lapar akan sesuatu impian. Dan disitu makhluk makhluk ganas mengesa jiwa jiwa hanyut menjadi mangsa. Dalam tak rela, kita lemah menjadi titis titis syurga. Nah itu kah kita. 



Tuesday, April 20, 2021

Langit Pagi

Langit pagi yang terang mencari aku dihujung cerita, biar tersenyum seketika mencari anugerah. hidup dan gugup. yang terpendam jauh.

Langit pagi yang terang menanti aku dihujung pelangi. menjanjikan segulung awan putih menjadi sedikit impian yang nyata. biar pun masih mampu tersenyum dalam perit perit ungu jingga dan hijau. Masih mampu.

Demi langit pagi yang benderang yang dihujung sana terletak semua impian.



Friday, April 9, 2021

awan yang tersepi

 


mungkin dulu kita hanyut.

mungkin dulu kita fikir kita bisa terbang jauh, meninggalkan masa lalu yang kelam. menuju masa depan yang lebih indah dan cerah dengan mentari jingga di balik awan, disitu kita berlari di padang luas, gembira tersenyum riang ketawa. desir desir angin mungkin aman melihat kita di saat itu yang kita juga turut merasa, bahagia, bilamana berdua, terus berdua. mungkin dulu kita fikir kita bisa terbang.

mungkin dulu kita fikir kita bisa hanyut dalam sungai hidup, arus yang kejam dan membundar hidup, lalu kita cuba, menghadapi lumrah, dan tewas kita dalam jasa ibunda. leluhur kita sepi dalam menelaah jiwa jiwa yang ada, dan kita, kita cuai dalam melihat arus deras yang membawa, kita lemas dan tenggelam jauh ke biara, abadi kita abadi.

lihat ditepi suasana mu, siapa yang ada. bukan aku. bukan impian kita.

dan aku, ditemani impian tinggi. untuk hidup yang lebih baik.

malam ini aku akan terbang lagi. dibawa impian yang tinggi itu.

impian yang kau tinggalkan sepi.

9 April 2021

berbondong bondong mengejar ilusi

kita masih tersepit dalam dunia asing yang jauh dari realiti. Kita masih terus mengejar dunia biru yang jauh dari nyata dan hanyut dalam peluh peluh keringat bangsa yang menagih simpati dari penguasa, yang hidup dibondong bondong belikat hamba. Kita masih dihasut pemikiran lama yang bila mana acuan menjadi arca. kita masih lupa. siapa kita.

lembut segala bicara yang terungkap diangkat menjadi petir petir indah. menjadi lelangit yang tinggi, tak terjangka minda manusia. hidup dan pengharapan yang lemah dalam ruang lingkup redup, dari madah madah yang indah itu. kita masih menuntun basikal tua, itu, yang mana kita bersama membelai impian lama, dalam kumit kumit senggeta. hanyut dan terhanyut. kita masih kita.

walau hidup sejuta lagi masa, kita masih kita terus menerus mengejar ilusi, bangsa yang aman, hidup dalam lingkaran yang tulus. bangsa yang aman ini, hidup dalam ruang yang tersesar dikeping keping bunga, yang tersalut indah. dalam ruang masa berbeda.

disana kau menanti aku. dibalik awan. keran ada lagi sekelumit cinta.